BORNEO Kaltim Gelar Aksi Damai di Samarinda, Tegaskan Penolakan Atlet Israel dan Dukung Kemerdekaan Palestina

banner 468x60

SAMARINDA, Faktarakyat.com – Puluhan massa dari Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi (BORNEO) Kalimantan Timur turun ke jalan menyuarakan solidaritas untuk Palestina dan menolak kedatangan atlet senam asal Israel ke Indonesia.

Aksi damai tersebut berlangsung pada Jumat (10/10/2025) pukul 13.00 WITA di depan Masjid Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

Dalam aksinya, BORNEO Kaltim menyampaikan tiga poin utama tuntutan:

1. Mendukung kemerdekaan Palestina.

2. Mengutuk keras agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.

3. Mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk menolak kedatangan atlet senam Israel ke Indonesia.

Ketua BORNEO Kaltim, Dede Hermawan, dalam orasinya menegaskan bahwa sikap tegas terhadap Israel adalah bagian dari komitmen bangsa Indonesia terhadap amanat konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan.

“Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang tegas. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama tertulis jelas bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujarnya lantang.

Dede juga menegaskan bahwa selama Israel masih menjajah Palestina, bangsa Indonesia tidak boleh memberikan ruang bagi negara penjajah tersebut.

“Selama masih ada penjajahan di Palestina oleh Israel, selama itu pula kita haramkan Israel menginjakkan kakinya di Indonesia,” tegasnya disambut seruan takbir oleh massa aksi.

Dalam orasinya, Dede juga mengingatkan pentingnya sikap moral umat Islam terhadap kemungkaran yang terjadi di Palestina.

“Sesuai sabda Nabi, di mana ada kemungkaran, di situlah kita harus bertindak. Kita mungkin tidak bisa berangkat langsung ke Palestina, tapi semoga aksi kita di sini menggugah hati para pemimpin kita untuk turut berjuang membantu rakyat Palestina,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa sikap penolakan terhadap kehadiran atlet Israel bukan hanya bentuk solidaritas keagamaan, tetapi juga komitmen kemanusiaan yang sejalan dengan prinsip bangsa Indonesia.

“Kita sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemanusiaan akan sangat terluka bila sampai membiarkan atlet Israel datang ke Indonesia. Itu sama saja dengan membenarkan tindakan penjajah dan menyakiti hati saudara-saudara kita di Palestina,” kata Dede.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Zionis Israel merupakan satu-satunya kekuatan penjajahan yang masih tersisa di dunia dan telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB.

“Zionis Israel adalah penjajah terakhir di muka bumi yang telah dikategorikan sebagai crime against humanity. Kehadirannya ke Indonesia akan mencederai komitmen bangsa terhadap konstitusi dan dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dede menegaskan bahwa penolakan terhadap tim senam Israel justru akan memperkuat citra Indonesia di mata dunia sebagai bangsa yang konsisten menolak penjajahan.

“Menolak kedatangan tim Israel akan memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, menjunjung tinggi kemanusiaan, dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina,” tutup Dede Hermawan dalam orasinya.

Aksi yang berlangsung damai dan tertib tersebut diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan rakyat Palestina. Massa kemudian membubarkan diri secara tertib setelah menyampaikan aspirasinya.

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *