BALIKPAPAN – Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kalimantan Timur menunjukkan tekad kuat untuk berkontribusi aktif dalam menjaga stabilitas sosial di wilayah Kaltim. Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan silaturahmi bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro di Mapolda Kaltim, Selasa (17/6/2025).
Pertemuan tersebut menjadi forum strategis untuk membahas berbagai persoalan yang tengah dihadapi, seperti maraknya tambang ilegal, ancaman narkoba di kalangan remaja, meningkatnya praktik prostitusi di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta potensi intoleransi di tengah masyarakat majemuk.
“Kita ingin pemuda Kaltim bukan hanya jadi pengamat, tapi juga pelaku perubahan,” ujar Ashan Putra Pradana, Ketua HMI Badko Kaltimtara, yang menekankan pentingnya kampanye penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba.
Hal senada disampaikan Andri Rifandri dari IMM Kaltim. Ia menilai bahwa Cipayung Plus tidak hanya memiliki kekuatan moral, tetapi juga jaringan yang luas untuk mendorong gerakan sosial, termasuk lewat program edukatif seperti Konser Pemuda Nusantara yang tengah mereka inisiasi.
Kapolda Kaltim Irjen Endar menyambut baik semangat yang ditunjukkan para pemimpin muda tersebut. Ia menegaskan pentingnya membangun kolaborasi nyata agar program-program kepolisian bisa menjangkau masyarakat lebih luas, terutama dalam isu-isu yang bersinggungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dalam bentuk apa pun. Mahasiswa bisa jadi agen perubahan yang mendorong kesadaran kolektif, baik soal narkoba, intoleransi, maupun isu lingkungan,” tuturnya.
Kapolda juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, pihaknya telah menangani sejumlah kasus tambang ilegal serta mulai melakukan pendekatan preventif terhadap praktik prostitusi dan bibit-bibit intoleransi di kawasan IKN.
Ketua GMNI Kaltim Dodi Prabowo menyoroti praktik premanisme yang masih membayangi sektor pertambangan. Ia berharap tindakan hukum bisa ditegakkan tanpa kompromi. “Kalau ini terus dibiarkan, masyarakat yang jadi korban. Preman tambang harus disapu bersih,” tegasnya.
Sebagai penutup, seluruh elemen Cipayung Plus menyatakan dukungan penuh terhadap program Polda Kaltim, serta kesiapan mereka untuk terlibat aktif dalam menjaga ketertiban menjelang Hari Bhayangkara ke-79. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pondasi kebangsaan di tengah perubahan besar yang terjadi di Kalimantan Timur sebagai calon pusat pemerintahan Indonesia.