Indonesia Di Antara Agresifitas Amerika-China, Ganjar Dorong Revitalisasi ASEAN

Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendorong lahirnya gerakan revitalisasi ASEAN.

Menurut Ganjar, langkah ini diperlukan agar negara-negara di kawasan Asia Tenggara bisa lebih taktis dalam mengambil keputusan.

Bacaan Lainnya

“Untuk menahan gempuran kekuatan global, terutama rivalitas Amerika Serikat dan China. Indonesia harus berperan lebih di kawasan Asia Tenggara maupun di Indo-Pasifik,” kata Ganjar pada debat Capres-Cawapres ketiga di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Ganjar mengklaim selama ini pengambilan keputusan di ASEAN sangat rumit. Keputusan tersebut membutuhkan konsensus bersama. Sehingga membuat ASEAN kurang bisa bergerak secara cepat dan taktis.

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu mencontohkan sengkarut di Laut Cina Selatan (LCS). Dia bilang, ASEAN yang berhadapan dengan China di LCS mengalami kompleksitas dalam pengambilan keputusan.

“Karena itu, saya akan mendorong revitalisasi ASEAN. Bagaimana pengambilan keputusan di sana tidak rumit,” dorong Ganjar.

Terkait penyelesaian konflik LCS, ia pun menyarankan dilakukan kebijakan Kesepakatan Sementara. Upaya ini dinilai Ganjar penting untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia.

Konflik LCS yang belum menemukan titik temu selama puluhan tahun, disebut Ganjar, memunculkan risiko tinggi. Terlebih, konflik LCS melibatkan banyak negara dan berpotensi membenturkan berbagai kekuatan, termasuk Tiongkok.

“DoC (Declaration of Conduct) dan CoC (Code of Conduct) Laut Cina Selatan selama 20 tahun lebih belum selesai,” ungkapnya. Atas dasar itulah, Ganjar mendorong agar Indonesia mempelopori kebijakan Kesepakatan Sementara untuk meredam konflik di kawasan tersebut. “Indonesia bakal dilihat berperan besar,” jelas Ganjar.

Pos terkait