KKB Bunuh 11 Warga Pendulang Emas di Yahukimo

Petugas evakuasi warga korban selamat dari serangan KKB (Foto: Nathan Making/Okezone)

JAKARTA, Faktarakyat.com – Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan, sebanyak Sebelas warga sipil yang tengah mendulang emas menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Faizal mengungkap, pelaku diduga kuat merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

“Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Papua. Sebanyak 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh KKB,” kata Faizal kepada wartawan, dikutip Kamis (10/4/2025).

Faizal menegaskan, bahwa Polri sangat mengecam tindakan keji itu, dan langsung mengerahkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.

“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia,” katanya.

“Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” sambungnya.

Faizal mengatakan, pihaknya mengerahkan tim yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz.

Tim tersebut, kata Faizal, kini berada di Kampung Mabul untuk mengumpulkan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.

Sebagai informasi, pembunuhan itu terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah seorang korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. Dari sebelas korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya.

Sementara dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB.

Pada Rabu pagi, 9 April 2025, sebanyak 12 orang pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.

Pos terkait